Dosen PTA FT UNM Memberikan Skill Teknis Dan Spirit Kewirausahaan Pada Remaja Masjid Di Kota Makassar

Sebagai wujud tanggung jawab sosial, tim Pengabdian pada Masyarakat Dosen Pendidikan Teknik Elektronika UNM menyusur masjid yang ada di Kota Sul-Sel. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan teknis ataupun kecakapan hidup (life skill) pada remaja masjid dan pengurus agar paling tidak dapat memelihara dan memperbaiki peralatan elektronik. Tim pengabdi dari UNM yang dipimpin oleh Bapak Saharuddin R Sokku beserta dengan anggota Ibu Putri Ida S Samad dan Bapak Ganggang C Arnanto yang dibantu oleh 5 orang mahasiswa memberikan pelatihan instalasi listrik domestik dan perawatan/perbaikan alat elektronik rumah tangga. Disamping itu, mereka juga diberikan pengetahuan kewirausahaan yang memungkinkan bagi mereka membuka usaha/jasa layanan service nantinya. Kegiatan ini berlangsung pada bulan September-Oktober 2020 yang lalu.

Untuk tahun ini, tim pengabdi memilih masjid Nurul Ijtihad Komp. BTN Tabaria Baru. Masjid ini tergolong masjid yang potensil dari sisi sumberdaya manusia. Kompleks ini dihuni oleh penduduk dengan latar belakang pekerjaan yang bervariasi, misalnya; karyawan, PNS dan kalangan wirausaha. Disamping itu, banyak dari penduduk tersebut berusia muda. Tentu saja penduduk tersebut menjadi pengurus dan jamaah utama masjid Nurul ijtihad. Dengan demikian hampir bisa dipastikan bahwa tingkat pendidikan mereka di atas rata-rata sehingga bagi pengabdi tidak banyak menemui kesulitan dalam mentransfer ilmu.

Pengurus dan remaja masjid ini sangat senang dan merasa terbantu dengan kegiatan ini. Mereka beranggapan bahwa kegiatan ini sangat diharapkan dari dunia kampus karena mereka tidak memilki cukup sumberdaya untuk memberikan bekal keterampilan pada remaja dan anak-anak mereka. Pengurus sangat berharap adanya kegiatan serupa atau kelanjutan dari kegiatan ini. Mereka tidak lagi kesulitan mencari teknisi jika ada kerusakan peralatan elektronik, misalnya sound sistem, istalasi listrik sederhana dan bahkan untuk sekedar membersihkan AC. Minimal mereka dapat mengistalasi atau memperbaiki sendiri jika ada masalah pada peralatan elektronik mereka. Bapak H.Zainuddin, selaku pengurus masjid berkata “dengan skill yang dimiliki oleh pengurus, khusunya remaja, kita tidak perlu lagi menunggu teknisi luar untuk perbaikan. Biasanya kita menunggu berhari-hari.”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *