Manfaatkan Lahan Bekas Galian Batu Bata, Dosen Unm Berikan Penyuluhan Di Desa Parambambe Kabupaten Takalar

Eksploitasi pembuatan batu bata yang dilakukan oleh kelompok masyarakat industri batu bata di desa Parambambe Kec. Galesong Selatan, dari sisi kebutuhan batu sangat diperlukan oleh masyarakat perkotaan terutama di Makassar sebagai pusat ibukota SulSel. Namun disisi lain lahan hasil bekas galian batu bata tidak dimanfaatkan oleh mitra yakni petani desa Parambambe dan dibiarkan begitu saja sehingga mengganggu ekosistem lainnya, misalnya tanah akan menjadi longsor dan mengganggu lahan di sekitarnya yang masih utuh.

Eksploitasi lahan secara besar-besaran dengan mementingkan upah sesaat, karena pengetahuan masyarakat pada kecamatan Galesong selatan khususnya desa Parambambe dan jika dilihat dari tingkat pendidikan yang masih dibawah rata-rata dan kebanyakan dari mereka adalah petani mengakibatkan lahan bekas galian pembuatan batu bata setelah tanahnya di ambil, mereka tidak tahu bagaimana memanfaatkan dan mengolah lahan tersebut agar dapat meningkatkan penghasilan mereka. Dan jika ditinjau dari segi lingkungan akan memberikan dampak negatif pada ekosistem sekitar.

    

    

Mengembangkan sistem pemeliharaan ikan dengan sistem kolam semen dan sistem kolam karpet yang akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lahan adalah sebuah jawaban bagi masyarakat petani parambambe. Masyarakat setelah tanah dari lahan hasil galian sudah tidak memungkinkan lagi untuk digali, petani bingung bagaimana memanfaatkan lahan tersebut. Selain itu pemasaran berbasis online (e-comerce) juga dilatihkan pada warga Desa yang terletak di Tengah Kota Galesong ini.

Melihat hal tersebut, Dosen Universitas Negeri Makassar, melakukan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di kecamatan Galesong selatan khususnya desa Parambambe.

Ketua pelaksana Program Kemitraan Masyarakat, Prof. Dr. Sapto Haryoko, M.Pd yang saat diwawancarai didampingi oleh anggota pelaksana Dr. Hendra Jaya, M.T mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat Desa Parambambe Kecamatan Galesong Kab. Takalar untuk meningkatkan pendapatan. Karena tanah yang sudah digali dan dibuat batu bata tidak lagi dapat berproduksi maka dibuat fungsi alih menjadi budidaya ikan air tawar.

“Ini sebagai bentuk bagaimana memberi pengetahuan kepada Masyarakat bagaimana mengelola lahan bekas galian batu bata di Desa Parambambe kab. Takalar. Penyampaian materi pelatihan dilakukan dengan 3 metode yakni; metode ceramah, demontrasi dan simulasi dan penugasan. Kegiatan di ikuti oleh remaja dan kelompok masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani dan penjual ikan lele dengan berbagai latar belakang pendidikan (30/5/2019)” tuturnya.

“Kami berharap dengan adanya kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini dapat membantu masyarakat sekitar dan menjaga ekosistem lingkungan” tutur Kepala Desa Parambambe.